Selasa, 22 Desember 2009

Turunkan Kolesterol, Tak Cukup Dengan Suplemen

Di era modern yang serba instant ini, penggunaan suplemen merupakan salah satu cara praktis yang banyak dipilih. Suplemen adalah penunjang kesehatan, bisa berupa makanan atau minuman. Suplemen tersedia dalam bentuk vitamin, mineral, herbal, asam amino dan sebagainya. Bentuknya bisa berupa pil, tablet, kapsul atau cairan.

Suplemen diet tersedia dalam secara luas di hampir semua negara dan dengan mudah bisa didapatkan di toko obat, apotik, supermarket, bahkan bisa dipesan melalui internet. Orang biasanya menggunakan suplemen dengan alasan menjaga kesehatan.

Beberapa suplemen yang biasa ditemui berupa vitamin dan mineral (biasanya vitamin C atau multivitamin), suplemen dari tanaman (herbal) dan zat-zat yang berasal dari sumber alami, misalnya glukosamin.

Pembuat suplemen tidak boleh mengatakan bahwa produknya bisa mendiagnosa, menyembuhkan, mengobati atau mencegah penyakit. Mereka hanya boleh menyatakan produknya bermanfaat untuk menjaga kesehatan.

Senin, 07 Desember 2009

Benarkah Statin Menyebabkan Demensia?

Demensia

Damensia menjadi isu kesehatan yang cukup menyedot perhatian. Hal ini sebagai dampak meningkatnya populasi lanjut usia. Diperkirakan hingga tahun 2050 akan ada peningkatan kasus demensia hingga empat kali lipat di seluruh dunia.

Demensia bukan penyakit yang spesifik. Demensia sebenarnya merupakan kumpulan gejala pada kemampuan intelektual dan sosial yang berdampak pada terganggunya aktivitas sehari-hari. Secara umum, demensia adalah penyakit akibat hilangnya memori atau daya ingat, sehingga sering juga disebut “pikun”. Namun tidak semua hilangnya daya ingat adalah demensia. Pada demensia, setidaknya harus ada dua fungsi otak yang bermasalah. Selain hilangnya memori juga disertai dengan gangguan bahasa. Penderita demensia akan merasa bingung dan tidak bisa mengingat hal-hal sederhana, seperti nama-nama orang yang ia kenal. Perubahan kepribadian yang akan berdampak pada terganggunya kehidupan sosial juga akan dialami penderita demensia.

Gejala Demensia Read More

Potensi statin untuk berbagai penyakit syaraf

Statin, sebagai obat yang paling sering diresepkan untuk mencegah penyakit kardiovaskular, disuga kuat memiliki manfaat tambahan sebagai antioksidan, anti-inflamasi, dan antiplatelet. Dari sini maka ada bukti bahwa statin berpotensi mengobati penyakit-pnyakit syaraf. Tidak hanya stroke, tetapi juga penyakit syaraf lain seperti Alzheimer, parkinson, multipel sklerosis, dan tumor otak primer.

Statin adalah obat di lini pertama untuk mencegah penyakit kardiovaskular dan aterosklerosis terkait hiperkolesterolemia. Meskipun dislipidemia bukan merupakan faktor risiko langsung dari stroke , namun ada data yang menunjukan bahwa insiden stroke menurun secara signifikan dengan pemberian statin. Berbagai penyakit syaraf yang bisa dicegah dengan statin diantaranya :

penyakit syaraf yang bisa dicegah dengan statin Read More

Kenali dini Penyakit Rematik danKiat Hidup Sehat bagi Penderita Rematik

Kenali dini Penyakit Rematik

Tak kenal maka tak sayang, mungkin istilah ini tepat untuk menggambarkan ketakutan seseorang saat divonis oleh dokter menderita rematik. Rematik bukanlah akhir dari segalanya, oleh karena itu kenalilah sejak dini tanda-tandanya. Setiap jenis remaik memiliki gejala yang berbeda-beda. Jika dua orang mengeluh nyeri pada lutut belum tentu keduanya menderita jenis yang sama.

Ada baiknya kita mengenal gejala umum penyakit rematik, yaitu :

  1. Artralgia, gejala yang hanya ditemukan pada sendi berupa pegal linu dan tanpa gejala lainnya.

  2. Artritis atau radang pada sendi berupa bengkak, merah, nyeri, panas terasa pada sendi yang terkena dan umumnya sendi tersebut sulit di gerakkan.

Gejala Rematoid Read More

Mitos dan Fakta mengenai Penyakit Rematik

Apakah Penyakit Rematik itu?

Mitos :

Penyakit rematik adalah penyakit tulang

Fakta :

Penyakit rematik adalah penyakit yang menyerang persendian tulang dan terdiri dari berbagai jenis diantaranya adalah Osteoartritis dan Rematoid artritis. Ostreoartritis paling sering menyerang sendi-sendi besar yang mendukung berat badan seperti sendi lutut, panggul, tulang belakang, punggung dan leher meski tidak tertutup kemungkinan menyerang daerah lain. Sementara rematoid artritis dikarenakan sistem imun yang menyerang lapisan atau membran sinovial sendi dan bisa melibatkan seluruh organ-organ tubuh, sehingga dapat menyebabkan kecacatan.


Siapa saja yang dapat terkena Penyakit Rematik?

Mitos :

Penyakit rematik hanya menyerang orang-orang berusia lanjut.

Fakta :

Penyakit rematik dapat menyerang semua orang, tua maupun muda baik pria maupun wanita, tergantung pada penyakit rematiknya. Pada rematik jenis osteoartritis umumnya menyerang orang-orang berusia diatas 45 tahun, sementara jenis Lupus Eritematosus menyerang wanita muda usia produktif tetapi dapat juga mengenai setiap orang.

Pria lebih rentan terserang Gout.

Mitos dan fakta tentang rematik Read More