Senin, 22 Februari 2010

Apa Itu Epilepsi?

Banyak orang tua yang menjadi frustasi begitu mengetahi anaknya terkena epilespi atau yang lazim disebut ayan. Bayangan akan masa depan anak yang suram, ditambah lagi penderitaan anak yang sering mendadak kejang-kejang terus berkelebatan. Meski belum ada pengobatan yang benar-benar dapat menyembuhkan epilepsi, namun dengan pengobatan yang benar dan teratur lebih dari 80% anak pengindap epilepsi dapat hidup dengan normal. Hal ini sesuai dengan pendapat dari William R. Turk, MD, Kepala Divisi Neurology di Nemours Children’s’ Clinic, Jacksonville, Florida yang menyatakan bahwa: “Kita tak punya obat untuk menyembuhkan epilepsi, dan malangnya terapi serangan mendadak praktis tak ada. Cuma ada cara bagaimana mengelola serangan itu, namun demikian pada anak, tetap ada peluang.

Jika orangtua dapat memberikan pengobatan tepat, serangan mendadak mungkin bisa dienyahkan. Pandangan yang selama ini berkembang, epilepsi adalah sebuah penyakit turunan yang menular dan tidak bisa diobati. Ternyata hal ini dibantah oleh dua dokter anak yang merupakan pakar saraf anak FKUI/RSCM Jakarta, yakni Dr. Hardiono S Pusponegoro, Sp A dan Dr. Irawan Mangunatmadja, Sp A. Menurut kedua pakar tersebut, epilepsi bisa disembuhkan dengan total dan hanya 1% dari total penyandang epilepsi di Indonesia yang diturunkan secara genetika atau keturunan. Dan deteksi serta perawatan yang dini bagi penyandang epilepsi, terutama sejak balita sangat efektif menyembuhkannya dari penyakit epilepsi secara total.


Read more...

EDUKASI STROKE BAGI KELUARGA PASIEN

Keluarga pasien Stroke berperan sangat penting dalam upaya meningkatkan kemampuan fisik penderita Stroke

Stroke adalah penyakit pada otak yang paling destruktif dengan konsekuensi berat, termasuk beban psikologis, fisik, dan keuangan yang besar pada pasien. Pada kenyataannya, banyak orang yang lebih takut akan menjadi cacat oleh stroke dibandingkan dengan kematian itu sendiri. Jika tidak ada perbaikan dalam metode-metode pencegahan yang ada sekarang, jumlah penderita stroke akan tumbuh pesat dalam beberapa decade mendatang.

Penanganan fisioterapi pasca stroke adalah kebutuhan yang mutlak bagi pasien untuk dapat meningkatkan kemampuan gerak dan fungsinya. Berbagai metode intervensi fisioterapi seperti pemanfaatan electrotherapy, hidrotherapy , exercise therapay (Bobath method, Proprioceptive Neuromuscular Facilitation, Neuro Developmental Treatment, Sensory Motor Integration, dll..) telah terbukti memberikan manfaat yang besar dalam mengembalikan gerak dan fungsi pada pasien pasca stroke. Akan tetapi peran serta keluarga yang merawat dan mendampingi pasien juga sangat menentukan keberhasilan program terapi yang diberikan.

Penanganan fisioterapi pasca stroke pada prinsipnya adalah proses pembelajaran sensomotorik pada pasien dengan metode-metode tersebut diatas. Akan tetapi interaksi antara pasien dan fisioterapis amat sangat terbatas, lain halnya dengan keluarga pasien yang memiliki waktu relatif lebih banyak. Dampak lain adalah dengan penanganan yang salah akan menghasilkan proses pembelajaran sensomotorik yang salah pula. Hal ini justru akan memperlambat proses perkembangan gerak.

Untuk itu dengan program “edukasi bagi keluarga pasien stroke” mengenai tata cara penanganan pasien stroke di rumah (home programe) akan sangat bermanfaat dalam mengembalikan kemampuan gerak dan fungsi pada pasien pasca stroke. Penanganan yang tepat sebagai wujud cinta kasih dalam keluarga.

Read more...

Rabu, 17 Februari 2010

Resep Untuk Pasien Diabetes : Resep LEPET JAGUNG KACANG MERAH

Bahan Membuat Lepet Jagung Kacang Merah :

  • 200 gr jagung manis yang telah disisir

  • 1/4 bks agar-agar bubuk

  • 50 gr kacang merah segar, rebus

  • 50 gr kelapa 1/2 tua, parut

  • 1 bks pemanis (gula jagung)

  • 1 sdt garam

  • sedikit esens pandan

  • Kulit jagung untuk membungkus

Cara Membuat Lepet Jagung Kacang Merah :

  1. Haluskan 150 gr jagung. Campur dengan bahan lain dan sisa jagung yang tidak dihaluskan. Aduk rata.

  2. Ambil 1 lembar kulit jagung, isi dengan adonan jagung, ikat kedua ujungnya dengan kulit jagung juga.

  3. Kukus hingga matang.

Untuk 12 bungkus

Nilai gizi per bungkus
Energi: 50,5 Kal
Protein:10,5 gr
Lemak: 1 gr
Karbohidrat: 8 gr

Sumber : Tabloid-nakita.com