Stroke berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah, maka posisi tidur dan kelengkapan yang digunakan menjadi hal yang penting untuk diketahui. Sebaiknya pasien menggunakan tempat tidur yang lebih padat atau hindari penggunaan kasur yang terlalu empuk demikian juga dengan bantal, karena penggunaan kasur serta bantal yang terlalu empuk akan mempengaruhi peredaran darah pasien.
Umumnya pasien paska stroke akan mengalami kondisi imobilisasi atau kurang gerak karena menurunnya kemampuan fungsional pasien/klien. Dengan adanya kurang gerak tersebut, maka beberapa komplikasi yang dimungkinkan terjadi seperti pembentukan bekuan darah, dekubitus, pnemonia, kontraktur otot, keterbatasan gerak sendi, dll.
Untuk mencegah komplikasi tersebut maka pasien perlu untuk diposisikan atau reposisikan saat diatas tempat tidur. Adapun prosedur yang sebaiknya dilakukan adalah :
- Pastikan bahwa pasien memiliki kasur yang sesuai.
- Lakukan mobilisasi (membalikkan) dari satu sisi ke sisi yang lainnya setiap 3 jam sekali sepanjang siang dan malam.
- Ubahlah posisi lengan setiap 2 jam sekali sepanjang siang dan malam hari.
Berikan posisi tidur miring (side lying) dengan cara :
- Jika posisi tidur miring kekanan maka berikan topangan pada lengan kiri dan tungkai kiri dengan menggunakan bantal. Usahakan posisi kepala sejajar dengan tulang belakang.
- Jika posisi miring ke kiri maka posisikan lengan kiri lurus dan geser tulang belikat agak kedepan. Posisi kaki kiri lurus dan kaki kanan ditekuk dengan sanggahan bantal. Usahakan kepala sejajar dengan tulang belakang.
By. Irfan
Sumber : http://infostroke.wordpress.com/posisi-tidur-pasien-stroke/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar