Selasa, 22 Desember 2009

Turunkan Kolesterol, Tak Cukup Dengan Suplemen

Di era modern yang serba instant ini, penggunaan suplemen merupakan salah satu cara praktis yang banyak dipilih. Suplemen adalah penunjang kesehatan, bisa berupa makanan atau minuman. Suplemen tersedia dalam bentuk vitamin, mineral, herbal, asam amino dan sebagainya. Bentuknya bisa berupa pil, tablet, kapsul atau cairan.

Suplemen diet tersedia dalam secara luas di hampir semua negara dan dengan mudah bisa didapatkan di toko obat, apotik, supermarket, bahkan bisa dipesan melalui internet. Orang biasanya menggunakan suplemen dengan alasan menjaga kesehatan.

Beberapa suplemen yang biasa ditemui berupa vitamin dan mineral (biasanya vitamin C atau multivitamin), suplemen dari tanaman (herbal) dan zat-zat yang berasal dari sumber alami, misalnya glukosamin.

Pembuat suplemen tidak boleh mengatakan bahwa produknya bisa mendiagnosa, menyembuhkan, mengobati atau mencegah penyakit. Mereka hanya boleh menyatakan produknya bermanfaat untuk menjaga kesehatan.


Suplemen sudah digunakan selama ribuan tahun untuk membantu menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit. Kadang-kadang, suplemen-suplemen ini menjadi dasar dari pengobatan masa kini. Sebagai contoh, puluhan tahun orang menggunakan teh dari kulit willow untuk meredakan demam. Perusahaan farmasi kemudian mengidentifikasi zat kimiawi pada kulit willow yang bisa menurunkan demam dan zat inilah yang akhirnya menjadi bahan produksi aspirin.

FDA (Food and Drug Administration) maupun BPOM di Indonesia mengatur suplemen secara berrbeda dengan obat-obatan. Suplemen boleh beredar di masyarakat tanpa harus didahului riset atau informasi mengenai seberapa baik khasiatnya. Jika tanpa riset, lantas apa manfaat suplemen dan bagaimana kita tahu keamanannya?

Orang menggunakan suplemen untuk berbagai kondisi kesehatan. Vitamin dan mineral misalnya, untuk membantu menyembuhkan penyakit. Contohnya, Echinachea dapat menjaga dan cepat menyembuhkan tubuh dari serangan flu, seperti halnya vitamin C. Herbal, lebih banyak dimanfaatkan untuk mencegah penyakit, menyembuhkan infeksi, menurunkan demam, dan menyembuhkan luka. Obat-obatan herbal juga bisa mencegah konstipasi, meredakan nyeri, dan bekerja sebagai relaksan atau stimulan.

Tapi harus diingat bahwa tidak semua herbal dan suplemen aman dikonsumsi. Jika Anda tidak yakin dengan keamanan suplemen atau herbal, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter atau ahli diet. Jika akan mengkombinasikan suplemen dengan obat-obatan konvensional, jangan pernah lupa berkonsultasi dulu dengan dokter Anda. Bisa jadi, mengkonsumsi obat konvensional bersamaan dengan suplemen akan mempengaruhi manfaat atau bahkan membahayakan tubuh. Ibu-ibu yang menyusui juga tidak boleh sembarangan mengkonsumsi suplemen.

Tidak ada komentar: